PATROLI POST

Kabar Terbaru dari Bali

Senin, 10 Agustus 2009

Fenomena : Saya Ingin Hidup Seribu Tahun Lagi

Saya Ingin Hidup Seribu Tahun Lagi
Pengakuan Seorang Korban HIV-
Oleh : IDA AYU PUTU RUPINI

SUR, demikian inisial perempuan satu ini. Dia sudah lama hidup dengan HIV. Jalan ini tidak pernah dipilihnya, tapi harus dia jalani. Kenapa SUR terinfeksi HIV? Ada satu titik dimasa lalu yang mengantarkan dia ke jalan ini. Berikut penuturannya.

Dulu, kehidupan keluarga saya sangat bahagia. Orangtua kami sangat menyayangi anak-anaknya. Saya berasal dari desa terpencil di pedalaman Bali, jauh dari keramaian dan kepenatan ramainya ibu kota. Bagi saya , masa kecil yang begitui indah tidak akan pernah saya lupakan begitu saja, apalagi masa-masa sekolah dulu.
Masa SMA saya habiskan di ibu kota provinsi (Denpasar-red). Waktu itu, ketika duduk di bangku SMA, saya sudah mulai merasakan jatuh cinta. Lain desa, lain kota.
Denpasar membuat kehidupan saya berubah drastic. Saya mulai mengenal narkoba, gonta-ganti pacar. Memang benar kata orang, sekejam-kejam ibu tiri, lebih kejam ibu kota.
Saya melewatkan masa muda dengan melakukan hal-hal yang tidak pernah saya impikan sebelumnya. Cita-cita saya hancur berantakan. Saya tidak pernah ingat kalau saya punya keluarga yang begitu menyayangi saya.Yang ada di pikiran saya waktu itu hanya memakai dan memakai (narkoba-red), melakukan tindak criminal, masuk penjara dan sampai akhirnya ditinggal suami.
Saat saya mulai menyadari kesalahan-kesalahan itu, saya dikagetkan dengan status saya. Saya telah terinfeksi HIV. Mau mati rasanya waktu pertama kali menerima hasil tes. Saat itu merupakan kenangan yang tidak pernah saya lupakan. Dengan HIV dan status sebagai janda, lengkaplah sudah penderitaan saya.
Tapi saya tidak mau larut dengan kesedihan-kesedihan atau penyesalan di masa lalu. Saya harus bangkit dan bangun dari mimpi buruk untuk meraih masa depan yang lebih baik, walaupun dengan virus HIV ada di dalam tubuh saya. Apalagi saat ini saya memiliki seorang anak yang harus saya didik dengan baik. Dan walaupun saya terinfeksi HIV, saya masih bias berkarya dan bekerja seperti orang lain pada umumnya.
Saat ini saya sudah menjadi aktivis di yayasan yang bergerak di bidang penanggulangan narkoba, HIV dan AIDS. Tujuan pekerjaan saya untuk memutus tali rantai penularan HIV di Bali. Saya juga tidak akan pernah menyesali apa yang sudah terjadi. Di sisa-sisa hidup ini, saya ingin melaluinya dengan hal-hal terbaik yang berguna untuk saya, keluarga dan masyarakat pada umumnya.
HIV bukanlah akhir dari segalanya. Masih banyak yang ingin saya lakukan. Saya ingin hidup seribu tahun lagi, walaupun virus-virus HIV ada di dalam tubuh saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar