PATROLI POST

Kabar Terbaru dari Bali

Kamis, 06 Agustus 2009

Dari Bali ke Hongkong Menebar Pesona

Belum lama ini, koresponden Patroli Post, Bagus Sakaputra, SE, M.M berkesempatan melawat ke Hongkong atas sponsor Garuda Indonesia untuk mengikuti pameran busana. Berikut laporannya.

Sore itu sekitar pukul 15.40 Wita, pesawat Garuda yang saya tumpangi mendarat mulus di landasan bandara Hongkong International Airport. Perjalanan dari Denpasar-Hongkong dengan Garuda hanya ditempuh dalam waktu sekitar empat jam.
Saat saya menginjakkan kaki di bandara, cuaca langit Hongkong tampak cerah. Dari bandara saya dengan rombongan berjumlah enam orang terdiri dari empat pria dan satu wanita langsung menuju penginapan yaitu Novotel Wan Chai.
Dalam perjalanan menuju hotel, saya sempat dikagetkan oleh aksi demo yang dilakukan warga Hongkong. Tak urung jalan pun jadi macet. Maklum, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, polisi terpaksa harus menutup beberapa ruas jalan.
Terkait dengan aksi demo tersebut, saya mencoba mencari tahu dengan menanya kepada sopir taxi. Dari keterangan sopir taxi itulah saya tahu alasan kenapa ribuan warga Hongkong hari itu tumpah ruang ke jalanan. Karena hari itu, tepatnya tanggal 1 Juli merupakan Hari Kemerdekaan Hongkong setelah sekian lama menjadi koloni Inggris.
Bagi saya, ada sesuatu yang menarik dalam aksi demo tersebut, dimana para demonstran melakukan aksinya dengan tertib. Pemandangan ini tentu tidak seperti yang biasa saya lihat di Tanah Air, dimana peserta demo selalu identik dengan kekerasan dan intimidasi.
Sesampai di hotel saya dan rombongan dibawah komando Ketua Asosiasi Pengusaha Perancang Muda Indonesia (APPMI) Bali, Ali Charisma langsung beristirahat di kamar masing-masing setelah capek menempuh perjalanan cukup jauh.
Kehadiran saya dan rombongan di negara bekas jajahan Inggris itu, tidak lain adalah untuk mengikuti peragaan busana yang bertitel “Fashion week” yang merupakan acara tahunan.
Event bergengsi dalam dunia mode ini digelar dua kali setahun, yaitu pada musim semi (dingin) dan musim panas. Bali dalam acara itu menampilkan lima desainer kondang, termasuk Ali Charisma. Sementara saya sendiri bertindak selaku music director. Kehadiran saya dan rombongan dalam event yang dinanti-nanti itu, tentu tidak mau mengecewakan para penggemar fashion di Hongkong. Karena itu, beragam busana rancangan terbaru dari para desainer Bali coba dipamerkan di ajang Fashion Week tersebut.
Dari sekian baju hasil rancangan para desainer muda berbakat Pulau Dewata yang dibawa ke arena itu, ternyata disambut cukup antusias para remaja putri Hongkong, lebih-lebih setelah beberapa busana yang dibawa dalam ajang tersebut diperagakan oleh para gadis model Hongkong.
Lewat tebar pesona para gadis model Hongkong yang cantik dan manis itulah, busana hasil rancangan para desainer dari Bali menjadi laris manis, kendati harga yang ditawarkan cukup lumayan, yaitu antara Rp 1 juta sampai Rp 2,5 juta.
Hongkong selama ini memang dikenal sebagai pusat bisnis. Gedung-gedung jangkung, baik kantor, hotel, atau apartemen, nyaris memenuhi wilayah bekas koloni Inggris ini.
Namun, di sela-sela gedung pencakar langit itu, taman-taman dan bangunan bersejarah terpelihara dengan baik. Central Park, Statue Park, dan taman-taman yang lain, tampil anggun di tengah hiruk-pikuk pebisnis dan segala aktivitasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar