Puluhan warga menggelar aksi unjuk rasa di Kantor PT. Bank NTB (BPD NTB), Senin (15/2) kemarin. Mereka memprotes hasil kelulusan seleksi penerimaan pegawai yang dinilai sarat praktek Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN).
MATARAM (Patroli Post) - Para pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Masyakat Peduli BUMD (AMPD) mendatangi gedung BPD di Jl. Langko, Mataram dengan membawa sejumlah atribut diantaranya yakni poster yang bertuliskan berbagai nada kecaman.
Menurut mereka pada 2 hingga 7 Oktober 2009 lalu, PT. Bank NTB telah melakukan perekrutan pegawai tetap khusus bagi tenaga On The Job Training (OJT) dan tenaga kontrak.
Belakangan mereka menilai, sejatinya ada beberapa orang peserta seperti dari Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang ternyata dapat mengikuti tes seleksi meskipun sebelumnya mereka sama sekali tidak termasuk tenaga OJT maupun sebagai tenaga kontrak.
Mereka tidak hanya hanya sekadar dapat mengikuti tes melainkan juga dinyataan lulus dan telah mendapatkan SK pengangkatan. “Ini adalah praktek kecurangan yang sangat kita sayangkan terjadi pada bank kebanggan masyarakat di NTB,” kata koordinator lapangan (korlap) aksi, Asep kepada wartawan dalam orasinya.
Sementara mereka yang tadinya sudah bertahun-tahun mengabdi sebagai tenaga kontrak dan OJT kehilangan kesempatan. Para pendemo yang di dalamnya termasuk para tenaga OJT dan tenaga kontrak yang tidak lulus juga menyoroti adanya dua anak salah seorang pegawai PT. Bank NTB yang lulus pada perekrutan tersebut.
Kondisi tersebut mereka nilai bertentangan dengan kebijakan Direksi KW/01.12/0525/2009 tentang Testing OJT dan tenaga kontrak, menertibkan unsur Saudara, Anak, Menantu, Ponakan dan istri/ ipar (SAMPI) guna menghindari pelanggaran etika perbanan.
Karena itu mereka menuntut, supaya semua peserta tes diluluskan, transparansi hasil scoring, minta pada Bank Indonesia (BI) menindak tegas PT.Bank NTB serta meminta pihak kepolisian dan kejaksaan mengusut tuntas kasus yang memalukan itu. rul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar